Sebelum mempunyai nama Desa IV Suku Menanti di desa ini memiliki nama Talang Darat ( dari kata  Dahat: Lahat) karena logat bahasa jawa maka menyebutnya Talang Darat dan Talang Lembak = dibawah:  Lahat). Talang Darat yang mayoritas penduduk dari Lahat dan Gumay sedangkan Talang Lembak mayoritas  penduduk dari Suku Kikim dan Musi yang sekarang masuk wilayah desa Bengko. Dan untuk pencetusan nama Desa IV Suku Menanti diadakan  selamatan yang waktu itu sempat dihadiri oleh Pesirah Rohim dan untuk tempat peresmian ditempat Rumah Bapak Bambang Sukadi sebelum dipugar ( Rumah pangung), tapi sayang barang bukti, prasasti tidak ditemukan sampai sekarang. Bukti yang agak nyata pondok bambu bekas rumah Bapak Sai tetapi dulunya panggung tinggi ± 3 Meter terbuat dari kayu dan bambu, serta bekas mata air yang masih mengalir jernih di Dusun kikim tempat mengambil air untuk memasak dan minum.Kurang lebih pada tahun  1965 menurut Bpk Sugianto bermula dari desa definitive yang merupakan gabungan dari dusun airlang  yang merupakan wilayah Sindang jati yang kala itu merupakan pembagian tanah dari BRN ( Biro Rekronstrusi Nasional ) yang diketua Bpk Daryono yang merupakan veteran dari jawa dengan mendapat pembagian tanah ± 2 Ha per individu untuk dikelola sebagai langkah awal perkebunan di wilayah  Sindang Kelingi atau Curup . Para pekerja untuk sementara mengelola tanah tersebut dan mendiami ( Menghuni ) untuk mempermudah dalam pengelolaan tanah tersebut, lama kelamaaan jumlah penduduk  bertambah dan berkembang. Karena yang mendiami desa ini pada saat itu terdiri dari empat suku yaitu  Suku Lembak, Suku jawa , Suku lahat dan Suku Kikim digabungkan menjadi satu dan menempati dan  tercetuslah julukan nama Desa IV Suku Menanti. Pada awalnya desa ini mempunyai penduduk 275 jiwa  dan 154 KK. Sebagian wilayah desa IV Suku Menanti pada saat itu adalah bekas perkebunan milik  Belanda yang ditinggalkan kira2 pada tahun 1942 dan dipekerjakan oleh para veteran ( BRN).